PUBLIC RELATION
1.Pentingnya aspek
pelayanan untuk public relation
untuk mengatur,
mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan,
tetapi juga orang-orang untuk pemasaran , layanan pelanggan , dan dukungan
teknis . Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik, dan menang klien
baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki,
menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan
pelayanan klien. Manajemen hubungan pelanggan menggambarkan strategi
perusahaan-lebar bisnis termasuk antarmuka pelanggan departemen serta
departemen lainnya.
Contoh : bersikap ramah
tamah terhadap clien
2. pentingnya aspek
komunikasi untuk public relation
perubahan dengan memasukkan
aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Definisi
mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik),
mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah
mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif).
Contoh: Sebelum melakukan pengumuman, PR
harus melibatkan pembuat kebijakan kunci untuk menerima reaksi dan umpan balik.
PR menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah rencana aksi dirancang
untuk meminimalkan resiko politik dan kemudian melaksanakan rencana sesuai
dengan pengumuman.
3. pentingnya aspek kesetiaan untuk public relation
mempengaruhi
perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui
dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opini untuk mencapai
suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada
Contoh; menjadikan
orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga
yang diwakilinya.
4. pentingnya aspek
produktivitas untuk public relation
Filosofi
dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena
makna produktivitas adalah keinginan ( the will) dan upaya (effort )untuk
selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala
bidang(Sedermayanti, 1996:142).Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi
itu memberi arti dan spirityang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang
yang memahaminya memandang kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam
suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan
mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara
teknis dari konsep produktivitas.
Menurut
Dewan Produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwaproduktivitas
mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind ) yang selalu mempunyai
pandangan :´Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari
esok lebih baik dari hari ini´. Secara umum produktivitas mengandung pengertian
perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan (
input ).
(Sedermayanti,2009: 197).Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil atau
output dari suatuproses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap
produktivitas/kerja. Semakin baik kinerja seorang pegawai, berarti pegawai
tersebut juga semakin produktif atau produktivitas kerjanya semakin meningkat
Contoh:
Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi memiliki
keseragaman/ keterkaitan pesan. Melakukan segmentasi media, dimana seorang
humas harus mampu memformulasikan
5. pentingnya aspek
etika dan moral untuk public relation
Public
Relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam
Public Ralation kode etik disebut sebagai kode etik Publik Relation atau kode
etik kehumasan atau etika profesi humas. Dalam buku Etika Kehumasan karangan
Rosady Ruslan disebutkan bahwa etika profesi humas merupakan bagian dari bidang
etika khusus atau etika terapan yang menyangkut demensi sosial, khususnya
bidang profesi. Kegiatan Humas atau profesi Humas (Public Relation
Professional), baik secara kelembagaan atau dalam stuktur organisasi (Public
Relation by Function) maupun individual sebagai penyandang professional Humas
(Public relation Officer by Professional) berfungsi untuk menghadapi dan
mengantisipasi tantangan kedepan, yaitu pergeseran sistem pemerintahan
otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globaluisasi
yang ditandai dengan unculnya kebebasan pers, mengeluarkan pendapat, opini dan
berekspresi yang terbuk, serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan
pasar bebas, khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya
yang mampu menerobos batas- batas wilayah suatu negara, sehingga dampaknya
sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya.
Contoh: tidak
menggunakan metode yang menghina klien atau majikan lain
NAMA : TRI NURWANTI
KELAS : D3 L
NIM : 213139 2648
sekian dari saya @wati_matapanda